Edwin Hubble: Astronom Amerika Penemu Hukum Alam Semesta Mengembang

Edwin Hubble: Pria yang mengubah kosmos. Pelajari bagaimana astronom Amerika ini membongkar batas Bima Sakti, membuktikan bahwa alam semesta meluas.
Edwin Hubble

Edwin Powell Hubble, seorang astronom Amerika yang lahir pada 29 November 1889 di Marshfield, Missouri, adalah tokoh yang mengubah total pandangan manusia tentang alam semesta. Hubble dianggap sebagai kosmolog observasional terkemuka abad ke-20 dan memainkan peran sentral dalam membangun bidang astronomi ekstragalaktik. Kontribusi revolusionernya telah membuktikan bahwa alam semesta jauh lebih besar dan dinamis daripada yang diperkirakan sebelumnya. Untuk menghormati jasa-jasanya yang sangat besar, namanya diabadikan pada Teleskop Luar Angkasa Hubble.

Masa Kecil, Olahraga, dan Pergeseran Minat

Edwin Hubble adalah putra dari John Powell Hubble, seorang eksekutif asuransi. Ia menghabiskan masa kecilnya di Marshfield hingga usia 10 tahun sebelum keluarganya pindah ke Chicago. Minat awalnya pada sains dan misteri kosmos terlihat dari kegemarannya membaca buku-buku seperti "20.000 Leagues Under the Sea" karya Julius Verne.

Meskipun memiliki minat ilmiah, di masa mudanya Hubble lebih dikenal sebagai seorang atlet berprestasi. Ia menjuarai kompetisi tingkat sekolah tujuh kali pada tahun 1906 dan pada tahun yang sama berhasil memecahkan rekor lompat tinggi di Illinois. Selama kuliah di Universitas Chicago, ia melanjutkan minatnya pada olahraga dengan berlatih basket dan tinju. Meskipun demikian, ia lulus tepat waktu pada tahun 1910 dengan gelar sarjana matematika dan astronomi.

Setelah lulus, Hubble menerima beasiswa Rhodes dan melanjutkan studinya di Universitas Oxford, Inggris. Di sana, ia menghabiskan tiga tahun untuk mempelajari hukum (yurisprudensi) dan memperoleh gelar Master of Arts, sebuah keputusan yang diambil atas desakan ayahnya karena saat itu ia tidak berpikir untuk berkarir di bidang sains.

Jalan Menuju Astronomi

Pada tahun 1913, setelah ayahnya meninggal, Hubble kembali ke Amerika Serikat. Ia sempat mengajar bahasa Spanyol, fisika, dan matematika di New Albany High School di Indiana. Ia juga sempat berpraktik hukum sebentar di Kentucky. Namun, Hubble segera menyadari bahwa minatnya pada astronomi jauh lebih besar.

Ia kembali mendalami astronomi dengan mendaftar sebagai mahasiswa pascasarjana di Observatorium Yerkes di Wisconsin, bagian dari Universitas Chicago. Pada tahun 1917, ia menerima gelar Ph.D. dengan tesis berjudul "Investigasi Fotografi Nebula Pingsan", yang meletakkan dasar bagi penemuan pentingnya di masa depan. Setelah lulus, ia mendaftar di Angkatan Darat untuk Perang Dunia I dan cepat naik pangkat menjadi mayor. Setelah diberhentikan pada tahun 1919, ia langsung bergabung dengan staf di Observatorium Mount Wilson di California. Di sana, ia memiliki akses ke reflektor Hooker 100 inci, teleskop paling kuat di dunia saat itu, dan secara efektif menghabiskan sisa karirnya.

Penemuan Revolusioner yang Mengubah Kosmologi Modern

Pada awal abad ke-20, banyak astronom percaya bahwa Galaksi Bima Sakti adalah keseluruhan alam semesta, dan "nebula spiral" hanyalah awan gas di dalamnya. Hubble mendedikasikan dirinya untuk memecahkan misteri ini.

Pada tahun 1923, Hubble membuat penemuan penting di Nebula Andromeda. Ia mengidentifikasi bintang variabel Cepheid yang dinamai V1. Bintang Cepheid adalah jenis bintang langka yang pulsasinya berbanding lurus dengan kecemerlangannya, memungkinkan astronom menghitung jaraknya. Perhitungan Hubble menempatkan Nebula Andromeda pada jarak yang sangat jauh (sekitar satu juta tahun cahaya pada perkiraannya), jauh melampaui batas Bima Sakti. Penemuan ini membuktikan bahwa Andromeda adalah galaksi tersendiri, atau "pulau semesta", dan bukan sekadar bagian dari Bima Sakti. Penemuan ini memicu era baru dalam penyelidikan benda-benda langit.

Selain itu, Hubble juga membuat skema klasifikasi galaksi, yang dikenal sebagai urutan Hubble atau diagram garpu tala Hubble, yang mengelompokkan galaksi berdasarkan bentuknya menjadi elips, spiral, dan lentikular, sebuah kerangka yang masih digunakan dalam astronomi hingga saat ini.

Alam Semesta Mengembang dan Hukum Hubble

Penemuan terpenting Edwin Hubble terjadi pada tahun 1929. Dengan mempelajari dinamika galaksi, ia mengamati fenomena pergeseran merah (redshift), yang menunjukkan bahwa galaksi-galaksi bergerak saling menjauh. Hubble merumuskan Hukum Hubble, yang menyatakan bahwa kecepatan sebuah galaksi menjauh berbanding lurus dengan jaraknya dari kita; semakin jauh galaksi, semakin cepat ia bergerak. Hubungan linier ini menjadi bukti observasional bahwa alam semesta sedang mengembang.

Temuan Hubble merevolusi bidang kosmologi. Sebelumnya, Albert Einstein telah mengajukan Teori Relativitas Umum yang secara implisit menunjukkan alam semesta yang mengembang, tetapi ia mengubah persamaannya karena bertentangan dengan pandangan umum saat itu bahwa alam semesta bersifat statis. Setelah melihat bukti dari Hubble, Einstein menyadari kekeliruannya dan bahkan mengunjungi Hubble di Mount Wilson pada tahun 1931.

Dengan mengukur tetapan Hubble, umur alam semesta dapat diperkirakan sekitar 13 hingga 15 miliar tahun. Rumus Hubble juga mendukung kuat Teori Ledakan Besar (Big Bang), karena mengisyaratkan bahwa semua galaksi pada awalnya menyatu di suatu titik.

Warisan Abadi: Teleskop Luar Angkasa Hubble

Setelah Perang Dunia II, di mana ia bertugas di Maryland dan menerima Medal of Merit, Hubble kembali ke Mount Wilson. Ia memainkan peran sentral dalam desain dan konstruksi Teleskop Hale 200 inci di Observatorium Mount Palomar, yang ia gunakan sebagai pengguna perdana.

Edwin Hubble meninggal pada 28 September 1953 di San Marino, California. Walaupun ia menerima banyak penghargaan, termasuk Bruce Medal (1938) dan Gold Medal of the Royal Astronomical Society (1940), ia tidak pernah menerima Hadiah Nobel karena astronomi belum menjadi kategori yang diakui saat ia hidup.

Meskipun demikian, warisan ilmiah Edwin Hubble terus berkembang. Pada tahun 1990, untuk mengenang jasanya, diluncurkan Teleskop Ruang Angkasa Hubble (HST). Teleskop ini, yang masih beroperasi hingga kini, telah menghasilkan potret luar angkasa yang menakjubkan, membantu para ilmuwan menghitung usia alam semesta dengan lebih tepat, dan memainkan peran kunci dalam penemuan energi gelap, yang mendorong percepatan ekspansi alam semesta. Edwin Hubble selamanya akan dikenang sebagai penjelajah kosmos yang memperkenalkan manusia pada alam semesta yang jauh lebih luas.

About the author

Abdul Rasyid
Saya adalah seseorang yang gemar berpikir dan menggali makna dari hal-hal di sekitar. Ketertarikan saya meliputi sains, teknologi, teori fisika, dan berbagai topik menarik lainnya. Bagi saya, belajar adalah perjalanan tanpa akhir—dan setiap pertanya…

Posting Komentar